Pada tanggal 29 Maret 2018 saya diminta untuk mengisi materi parenting dalam acara pembagian hasil evaluasi pertiga bulan TK Ar Rauf yang bertempat di Jalan Banteng No.49 (bersebelahan dengan Bintang Hati Bunda). Alhamdulillah terlihat antusias para orang tua dan wali murid saat mengikuti acara parenting tersebut. Mudah-mudahan materi yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Jika yang ingin bertanya boleh ditulis di kolom komentar atau langsung kontak saya di bio.
PENDAHULUAN
Setiap anak merupakan individu yang unik dengan kapasitas dan pertumbuhan yang berbeda-beda. Namun, untuk dapat melihat perkembangan apa saja yang seharusnya sudah dikuasai anak sesuai usianya dan mengetahui apakah perkembangan yang sekarang dimiliki anak kita sudah sesuai dengan usianya atau belum, orang tua harus cepat tanggap dengan mencari informasi yang tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor tersebut dapat bersifat positif dan negatif. Faktor yang memberikan pengaruh positif seperti intake nutrisi yang baik dan seimbang, pemeliharaan kesehatan yang baik, pola pengasuhan yang baik, serta kondisi lingkungan yang bersih dan sehat, dll. Sedangkan faktor yang memberikan pengaruh negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti kurangnya stimulus, terlalu asik dengan gadget, kemiskinan, keterlantaran, ketunasosialan, layanan kesehatan yang kurang baik dan lain-lain.
Perkembangan anak pada umumnya memang dapat berkembang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia, namun pada beberapa anak ada yang memang membutuhkan dukungan, perhatian dan stimulasi lebih agar perkembangannya dapat sesuai dengan usia anak.
PENGERTIAN INTERVENSI DINI
Intervensi dini adalah Salah satu bentuk perlakuan atau campur tangan pihak luar pada obyek sasaran pelayanan yang dilakukan segera setelah diduga adanya gangguan/permasalahan. Intervensi ini biasanya dilakukan pada usia sekolah, bahkan lebih kecil dari itu untuk mendeteksi apakah ada faktor yang menghambat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dari berbagai aspek agar segera diberikan penanganan yang tepat.
Intervensi dini dapat dilakukan oleh orang tua sendiri karena orang tua adalah orang terdekat anak dan mengetahui bagaimana perkembangan anak. Adapun tata cara intervensi dini yaitu:
- Perhatikan dan catat perkembangan anak yang telah dikuasai
- Cari tahu dari berbagai sumber mengenai tahapan perkembangan yang harusnya sudah dikuasai anak seusianya
- Temukan beberapa kemampuan yang belum dikuasai anak
- Lakukan intervensi dengan merikan stimulasi lebih pada aspek yang dianggap kurang berkembang (bila perlu terapi)
- Jika ternyata setelah diberikan stimulasi belum terlihat kemajuannya, maka orang tua membutuhkan peran para ahli dibidangnya seperti dokter spesialis, psikolog atau terapis.
- Penanganan yang tepat dan pemeliharaan.
Tidak semua anak berkembang sama sesuai dengan tahapan perkembangan yang ada. Namun dengan mengetahui beberapa tahapan perkembangan anak sesuai usianya, kita bisa menjadikan acuan atau gambaran apakah perkembangan anak kita sudah sesuai atau belum dan jika memang terdapat hambatan perkembangan, maka dapat segera ditangani.
TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK
- Perkembangan Bahasa
Memanggil orang tuanya saat meminta sesuatu
Mengucapkan minimal 3-6 kata bermakna
Mulai membeo
Membuat kalimat yang terdiri dari 2 – 3 kata
Mempelajari kata dengan perlahan
Minimal mengucapkan 50 kata
Hampir semua kata yang diucapkan sudah dapat dimengerti
Menanyakan mengapa
74% bahasanya sudah dapat dimengerti
Menyusun kalimat dengan baik
100% bahasanyasudah dapat dimengerti
- Perkembangan motorik
Mengangkat badan untuk berdiri dan melangkah
Bertepuk tangan
Merangkak naik turun tangga
Berjalan mundur
Naik tangga tabpa bantuan
Melompat dengan dua kaki
Menendang bola
Naik tangga tanpa bantuan dengan menempatkan satu kaki disetiap anak tangga
Mengayuh sepeda roda tiga
Melompat dengan satu kaki
Berlari sejauh 10 meter selama 6 detik
- Perkembangan sosial
Mulai menunjukan tanda tanda mampu bicara
Tidak mau berpisah dengan bunda
Berinteraksi dengan orang lain
Mulai menunjukan perhatiannya melalui ciuman dan pelukan
Cepat tertarik dan cepat menarik diri juga
Menangis saat mainannya diambil
Mengingat dan membutuhkan teman
Mulai penasaran terhadap karakter dari dongeng yang sering dibacakan
Mulai belajar konsep berbagi, empati dan mengenal berbagai emosi
Lebih menunjukan kepercaya dirian dan kemandirian dibanding sebelumnya
Senang bermain dalam group
- Perkembangan Kognitif
Dapat melihat cahaya dn mengikuti arah cahaya
Mengenal fungsi benda yang taka sing baginya
Mengenal orang asing atau bukan
Imajinasi anak menggabungkan realita dengan dunia fantasinya
Menganggap semua dilihat adalah nyata
Menganggap orang tua tau apa yang anak pikirkan
Dapat bereksplorasi dengan benda sekitar
Anak mulai memahami bahwa dia merupakan pribadi yang berbeda dengan orang lain
Anak hanya punya satu pandangan baik atau buruk
Mengetahui fungsi benda
Mengcocokan hingga belasan warna
Dapat membaca kata singkat 4 huruf
HAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK YANG HARUS DIWASPADAI
- Perkembangan Bahasa
Anak belum mengucapkan sepatah katapun
Tidak berceloteh dan bergumam
Belum bisa melambaikan tangan, menggeleng dan menunjuk sesuatu
Tidak mengerti cara berkomunikasi/ butuh sesuatu
Tidak mengerti anggota tubuh
Belum bisa mengucapkan 3-4 kata bermakna
Tidak menambah kosa kata baru min 1 kata perminggu
Tidak meniru tingkah atau kata kata orang sekitar
Belum mengerti fungsi barang
Tidak mampu menggabung kata kata menjadi suatu kalimat
Tidak bisa menunjukan gambar saat diminta
Belum merespon perintah sederhana
Tidak dapat menggunakan aku/ kamu
Tidak tertarik bermain dengan anak lain
Ucapannya tidak jelas dan sulit dipahami
Tidak mengerti konsep sama dan berbeda
Belum bisa menggunakan kata aku dan kamu dengan tepat
Belum menguasai konsonan
- Perkembangan motorik
Anak belum bisa duduk tegak 5-10 menit
Anak belum bisa merangkak dan belum bisa ditarik ke posisi berdiri
Anak belum bisa berjalan sendiri saat usia 18-21 bulan
Belum bisa berjalan
Belum bisa melompat
Terlihat pasif
Tidak bisa duduk diam (aktif)
Belum bisa menggenggam
- Perkembangan sosial
Anak tidak menoleh ke sumber suara
Anak tidak menoleh saat dipanggil nama
Anak tidak tertawa saat diajak bermain
Anak tidak mau melakukan kontak mata
Tidak tertarik bermain dengan anak lain
Tidak bisa berpisah dengan orang tua
Tidak mau bermain dengan teman
- Perkembangan Kognitif
Anak tidak tertarik pada wajah ibu
Anak tidak mencari benda jatuh
Anak tidak tertarik bermain cilukba
Anak tidak mampu mengelompokan bentuk dan warna yang sma
Anak tidak bisa menyebutkan namanya sendiri
Anak tidak bisa berhitung dengan benar
Anak tidak mengenali warna
STIMULASI YANG DAPAT DIBERIKAN
- Perkembangan Bahasa
- Bermain pura-pura
- Membacakan buku
- Kurangi menonton TV
- Jadwalkan untuk bermain bersama minimal 40 menit
- Belajar meniup kapas, tissue atau bena lain yang ringan
- Minum menggunakan sedotan
- Bermain menggunakan flashcard
- Pancing anak untuk mengucapkan sesuatu saat dia menginginkannya
- Pada usia 2 tahun, anak sudah lepas empeng dan tidak minum susu dari dot
- Perkembangan motorik
- Batasi waktu yang dihabiskan di bouncher, walkers dll,
- Perbolehkan bayi bermain di lantai dengan pengawasan penuh
- Bermain menumpuk dan menyususn balok
- Memasukan manik manik ke dalam botol yang dilubangi
- Menyediakan alat untuk berkreasi seni
- Mainan yang meningkatkan kemampuan manipulatif
- Bermain sepeda dan bermain di playground
- Menyediakan dan menemani anak berolah raga
- Perkembangan sosial
- Ajaklah anak bermain dengan teman sebaya
- Libatkan anak saat ada tugas bersama temannya
- Ajarkan anak berempati terhadap kondisi temannya yang sedang sedih
- Ajarkan tentang identitas diri
- Mengenalkan berbagai jenis emosi
- Mengenalkan dan mengajarkan konsep negosiasi, kompetisi dan menolong
- Perkembangan Kognitif
- Biarkan anak mencari sumber suara
- Rajin membacakan buku dan mengajak anak berbicara
- Menanggapi celotehan anak
- Berikan kesempatan untuk anak bereksplorasi
- Bernyanyi dan menggerakan tubuh
Semakin cepat intervensi ini dilakukan, maka akan semakin cepat juga anak diberikan penanganan yang tepat dan itu menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilah belajar atau terapi. Jangan menyerah untuk kebaikan anak. Hargai setiap usaha yang telah anak-anak lakukan. Percayalah tak ada usaha yang sia-sia. Mereka hanya membutuhkan waktu untuk menjalani semua proses pembelajarannya.
SEMOGA BEMANFAAT